Minggu, 18 Maret 2012

SEJARAH BERDIRINYA KOTA JOGJAKARTA

BERDIRINYA KOTA JOGJAKARTA

      Keberadaan Kota Yogyakarta tidak bisa lepas dari keberadaan Kasultanan Yogyakarta. Pangeran Mangkubumi yang memperjuangkan kedaulatan Kerajaan Mataram dari pengaruh Belanda, merupakan adik dari Sunan Paku Buwana II. Setelah melalui perjuangan yang panjang, pada hari Kamis Kliwon tanggal 29 Rabiulakhir 1680 atau bertepatan dengan 13 Februari 1755, Pangeran Mangkubumi yang telah bergelar Susuhunan Kabanaran menandatangani Perjanjian Giyanti atau sering disebut dengan Palihan Nagari . Palihan Nagari inilah yang menjadi titik awal keberadaan Kasultanan Yogyakarta. Pada saat itulah Susuhunan Kabanaran kemudian bergelar Sri Sultan Hamengku Buwana Senopati Ing Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Kalifatullah Ingkang Jumeneng Kaping I. Setelah Perjanjian Giyanti ini, Sri Sultan Hamengku Buwana mesanggrah di Ambarketawang sambil menunggui pembangunan fisik kraton.

      Sebulan setelah ditandatanganinya Perjanjian Giyanti tepatnya hari Kamis Pon tanggal 29 Jumadilawal 1680 atau 13 Maret 1755, Sultan Hamengku Buwana I memproklamirkan berdirinya Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dengan ibukota Ngayogyakarta dan memiliki separuh dari wilayah Kerajaan Mataram. Proklamasi ini terjadi di Pesanggrahan Ambarketawang dan dikenal dengan peristiwa Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram – Ngayogyakarta. Pada hari Kamis Pon tanggal 3 sura 1681 atau bertepatan dengan tanggal 9 Oktober 1755, Sri Sultan Hamengku Buwana I memerintahkan untuk membangun Kraton Ngayogyakarta di Desa Pacethokan dalam Hutan Beringan yang pada awalnya bernama Garjitawati.

      Pembangunan ibu kota Kasultanan Yogyakarta ini membutuhkan waktu satu tahun. Pada hari Kamis pahing tanggal 13 Sura 1682 bertepatan dengan 7 Oktober 1756, Sri Sultan Hamengku Buwana I beserta keluarganya pindah atau boyongan dari Pesanggrahan Ambarketawan masuk ke dalam Kraton Ngayogyakarta. Peristiwa perpindahan ini ditandai dengan candra sengkala memet Dwi Naga Rasa Tunggal berupa dua ekor naga yang kedua ekornya saling melilit dan diukirkan di atas banon/renteng kelir baturana Kagungan Dalem Regol Kemagangan dan Regol Gadhung Mlathi. Momentum kepindahan inilah yang dipakai sebagai dasar penentuan Hari Jadi Kota Yogyakarta karena mulai saat itu berbagai macam sarana dan bangunan pendukung untuk mewadahi aktivitas pemerintahan baik kegiatan sosial, politik, ekonomi, budaya maupun tempat tinggal mulai dibangun secara bertahap. Berdasarkan itu semua maka Hari Jadi Kota Yogyakarta ditentukan pada tanggal 7 Oktober 2009 dan dikuatkan dengan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2004


KONDISI GEOGRAFIS KOTA YOGYAKARTA

I     BATAS WILAYAH
      Kota Yogyakarta berkedudukan sebagai ibukota Propinsi DIY dan merupakan satu-satunya daerah tingkat II yang berstatus Kota di samping 4 daerah tingkat II lainnya yang berstatus Kabupaten
      Kota Yogyakarta terletak ditengah-tengah Propinsi DIY, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut
Sebelah utara : Kabupaten Slema
Sebelah timur : Kabupaten Bantul & Slema
Sebelah selatan : Kabupaten Bantul
Sebelah barat : Kabupaten Bantul & Sleman
Wilayah Kota Yogyakarta terbentang antara 110o 24I 19II sampai 110o 28I 53II Bujur Timur dan 7o 15I 24II sampai 7o 49I 26II Lintang Selatan dengan ketinggian rata-rata 114 m diatas permukaan laut


II     KEADAAN ALAM
      Secara garis besar Kota Yogyakarta merupakan dataran rendah dimana dari barat ke timur relatif datar dan dari utara ke selatan memiliki kemiringan ± 1 derajat, serta terdapat 3 (tiga) sungai yang melintas Kota Yogyakarta, yaitu :
      Sebelah timur adalah Sungai Gajah Wong
      Bagian tengah adalah Sungai Code
      Sebelah barat adalah Sungai Winongo


III     LUAS WILAYAH
      Kota Yogyakarta memiliki luas wilayah tersempit dibandingkan dengan daerah tingkat II lainnya, yaitu 32,5 Km² yang berarti 1,025% dari luas wilayah Propinsi DIY
      Dengan luas 3.250 hektar tersebut terbagi menjadi 14 Kecamatan, 45 Kelurahan, 617 RW, dan 2.531 RT, serta dihuni oleh 489.000 jiwa (data per Desember 1999) dengan kepadatan rata-rata 15.000 jiwa/Km²


IV     TIPE TANAH
      Kondisi tanah Kota Yogyakarta cukup subur dan memungkinkan ditanami berbagai tanaman pertanian maupun perdagangan, disebabkan oleh letaknya yang berada didataran lereng gunung Merapi (fluvia vulcanic foot plain) yang garis besarnya mengandung tanah regosol atau tanah vulkanis muda Sejalan dengan perkembangan Perkotaan dan Pemukiman yang pesat, lahan pertanian Kota setiap tahun mengalami penyusutan.  Data tahun 1999 menunjukkan penyusutan 7,8% dari luas area Kota Yogyakarta (3.249,75) karena beralih fungsi, (lahan pekarangan)


V     IKLIM
      Tipe iklim "AM dan AW", curah hujan rata-rata 2.012 mm/thn dengan 119 hari hujan, suhu rata-rata 27,2°C dan kelembaban rata-rata 24,7%.  Angin pada umumnya bertiup angin muson dan pada musim hujan bertiup angin barat daya dengan arah 220°  bersifat basah dan mendatangkan hujan, pada musim kemarau bertiup angin muson tenggara yang agak kering dengan arah ± 90° - 140° dengan rata-rata kecepatan 5-16 knot/jam


VI     DEMOGRAFI
      Pertambahan penduduk Kota dari tahun ke tahun cukup tinggi, pada akhir tahun 1999 jumlah penduduk Kota 490.433 jiwa dan sampai pada akhir Juni 2000 tercatat penduduk Kota Yogyakarta sebanyak 493.903 jiwa dengan tingkat kepadatan rata-rata 15.197/km².  Angka harapan hidup penduduk Kota Yogyakarta menurut jenis kelamin, laki-laki usia 72,25 tahun dan perempuan usia 76,31 tahun.

17 komentar:

  1. wah lengkap banget.. mantap gan..

    BalasHapus
  2. kota jogja memang mempunyai daya tarik khas tersendiri, baik dari segi sejarah, seni dan budaya, bagi sahabat yang berkunjung ke kota jogja, jangan lupa singgah ke toko online kami di Jual Tas Murah Jogja dengan harga terjangkau sangat cocok untuk souvenir dan hadiah oleh-oleh asli jogja

    BalasHapus
  3. Ayo kunjungi webnya orang Jogja. Jangan lupa komen aja atau mau beli online juga bisa.

    http://duniasitusweb.blogspot.com/
    http://www.honbookstore.com/
    http://hokyshops.blogspot.com

    BalasHapus
  4. beli online mksdnya gmn itu? lw beli motor bisa gk /

    BalasHapus
  5. www.festivalkesenianyogya.com
    www.jogjafashionweek2016.com
    www.festivalkopinusantara.com
    www.lingkardunia.com

    Yang harus diUNDANG dengan Undangan Resmi - a/L :

    Raden mas Arief Prakoso 082226775784
    Dimas Angger Arie 081802633337
    Dimas Irfan GendhisDjawi 085600863424
    ( PRAJURIT BREGODO KAIN TUGU )wajib diajak untuk di bagian PERAGAAN KAIN ) BREGODO JAZZ
    Jeng Siti 087738686798
    Gusti Vina ( Peraga Model KAIN TENUN dan BATIK ) wajib di ajak peragaan SHOW KAIN 08982506444 - 087839554373
    Kanjeng Rhesi Agung 081392061456-081804330456-082242341456

    BalasHapus
  6. Jogja memang sangat istimewa sekali..Sampai saat ini.
    Mampir juga ya
    set kamar anak
    box bayi
    set kamar
    tempat tidur tingkat

    BalasHapus
  7. jogja selalu punya cerita,,,yg semua itu selalu berubah sehingga jogja selalu bikin kangen,,lantai satu,adalah sebutan buat kota jogja,dan lantai dua nya ada di kab.gunungkidul,,,yg sensasi dan panorama alam nya sangat exotis,jangan lupa sempatkan juga ke lantai dua dng destinasi alam nya,hubungi kami DPC HPI GUNUNGKIDUL,cp 087838868854,kami bantu anda utk berkeliling jogja dan sekitarnya

    BalasHapus
  8. kak bisa minta reverensi sejarahnya biar makin lengkap:)

    salam:
    rental mobil

    BalasHapus
  9. sip. thanks infonya, sangat bermanfaat buat ane yang lagi jalan-jalan di jogja :D

    salam
    Rental Mobil Jogja

    BalasHapus
  10. wah info yang sangat bermanfaat, mantap gan. 👍

    mobil jogja

    BalasHapus
  11. Semoga bisa jalan-jalan ke jogja suatu saat nanti

    salam
    Rental Mobil

    BalasHapus
  12. izin repost buat tugas sekolah...makasih banyak

    BalasHapus